Suka kau, tawa kau, rupa kau,
Sikit pun aku tak lupa.
Malah, semuanya jelas dan nyata.
Kita berjalan berpimpin tangan,
Bersengketa bersama,
Di waktu siang dan malam.
Kau pernah berkata,
'Jangan terlalu taksub dengan diri ku.'
Tapi,
Ayat kau, aku ketepikan,
Sebab aku terlalu sayangkan kau.
Bunga mawar daku hadiahkan,
Janjilah dengan diri ku,
Walau langit runtuh sekalipun,
Kau tetap disampingku.
Yang lain kata aku hilang akal,
Sudah ku bilang engkau kekasihku.
Tapi,
Mereka tidak percaya,
Malah, aku dilabelkan gila.
Sudah ku bilang,
Jangan terlalu taksub denganku,
Kerna aku hanyalah imaginasi mu.
Datang sekadar merawat lukamu yang sakit,
Sekadar peneman dikala kamu sedih,
Sekadar payung untuk kamu berteduh walaupun seketika.
Dan,
Sekadar imaginasi yang kau sendiri cipta.
Comments